Miss U So Much
01 Desember 2008
Pukul 19.00 wib, bus yang membawa q ke kota Samarinda berhenti di salah satu rumah makan yang merupakan tempat persinggahan resmi bagi armada bus dari agen perjalanan q kali ini. Para penumpang bergegas turun, bahkan ada yang saling berebut mendahului. Mungkin kebelet pengen kencing, atau didera rasa lapar yang amat sangat.
Aq masih menempelkan pantat di bangku q, menunggu cewek di sebelah q beranjak dari tempat duduknya. Ternyata dia juga menunggu antrian penumpang turun dari bus ini agak longgar.
"Mau duluan?" itulah kata pertama yang diucapkan cewek itu pada q, setelah sekian jam duduk bersebelahan di bus ini. Kedua kakinya digeser ke samping, memberikan ruang untuk q lewat di depan bangkunya.
"Nanti aja, masih rebutan tuh," sahut q sambil menganggukkan kepala ke arah barisan penumpang yang mau turun.
Setelah antrian mulai longgar, cewek itu menggamit lengan q.
"Turun sekarang yuk," ajaknya sambil tersenyum. Aq hanya mengangguk mengiyakan.
Satu per satu para penumpang menuju meja antrian untuk menukarkan kupon makan yang telah disediakan oleh agen perjalanan dengan sepiring nasi lengkap dengan lauk dan sayurnya serta segelas teh manis panas. Cewek yang duduk di sebelah q tadi entah kemana, tidak terlihat di antara barisan penukaran kupon makan.
Pukul 19.30 wib, bus kembali meluncur membelah jalan propinsi, melewati persawahan penduduk, menyusuri bibir jurang anak pegunungan Mueller, membawa q pergi jauh dari V, menuju satu harapan untuk menyusun masa depan bersama My Honey. Seperti sebagian penumpang bus lainnya, cewek di sebelah q tertidur lelap. Sehelai sapu tangan berwarna hijau muda ditutupkan ke bagian wajahnya. Sementara aq asik membuka arsip inbox hp q, membaca kembali satu demi satu SMS q dan My Honey.
Honey... I miss u... So much...
====================================================================================
Posted by : tutu_tata
01 Desember 2008
Pukul 19.00 wib, bus yang membawa q ke kota Samarinda berhenti di salah satu rumah makan yang merupakan tempat persinggahan resmi bagi armada bus dari agen perjalanan q kali ini. Para penumpang bergegas turun, bahkan ada yang saling berebut mendahului. Mungkin kebelet pengen kencing, atau didera rasa lapar yang amat sangat.
Aq masih menempelkan pantat di bangku q, menunggu cewek di sebelah q beranjak dari tempat duduknya. Ternyata dia juga menunggu antrian penumpang turun dari bus ini agak longgar.
"Mau duluan?" itulah kata pertama yang diucapkan cewek itu pada q, setelah sekian jam duduk bersebelahan di bus ini. Kedua kakinya digeser ke samping, memberikan ruang untuk q lewat di depan bangkunya.
"Nanti aja, masih rebutan tuh," sahut q sambil menganggukkan kepala ke arah barisan penumpang yang mau turun.
Setelah antrian mulai longgar, cewek itu menggamit lengan q.
"Turun sekarang yuk," ajaknya sambil tersenyum. Aq hanya mengangguk mengiyakan.
Satu per satu para penumpang menuju meja antrian untuk menukarkan kupon makan yang telah disediakan oleh agen perjalanan dengan sepiring nasi lengkap dengan lauk dan sayurnya serta segelas teh manis panas. Cewek yang duduk di sebelah q tadi entah kemana, tidak terlihat di antara barisan penukaran kupon makan.
Pukul 19.30 wib, bus kembali meluncur membelah jalan propinsi, melewati persawahan penduduk, menyusuri bibir jurang anak pegunungan Mueller, membawa q pergi jauh dari V, menuju satu harapan untuk menyusun masa depan bersama My Honey. Seperti sebagian penumpang bus lainnya, cewek di sebelah q tertidur lelap. Sehelai sapu tangan berwarna hijau muda ditutupkan ke bagian wajahnya. Sementara aq asik membuka arsip inbox hp q, membaca kembali satu demi satu SMS q dan My Honey.
Honey... I miss u... So much...
====================================================================================
Posted by : tutu_tata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar